ilustrasi Antarctic/wikimedia.org
Ouramazingplanet - Dua tahun lalu, seperti dilaporkan Livescience, peneliti menemukan bekas-bekas bongkahan es di planet Mars. Alberto Fairen, peneliti dari SETI Institute and NASA Research Center berhipotesa, "Jika terdapat bongkahan es kemungkinan besar di permukaan Mars pernah terdapt perairan dalam ukuran besar."
Melompat ke bumi kita, di wilayah kutub, ilmuwan Corien Bakermans - mikrobiologis - menemukan bakteri, jenis Chryseobacterium dan Paenisporosarcina ternyata hidup di bawah lapisan glacier yang sangat dingin.
Guna meneliti bagaimana bakteri tersebut bertumbuh pada suhu ekstrim, Bakermans dan tim mengumpulkan Chryseobacterium dan Paenisporosarcina dari dua lokasi di bagian timur hamparan es Antarctic.
Dalam laboratoiurm yang sudah diatur kondisinya menyerupai habitat aslinya, dua jenis bakteri tadi diamati proses respirasinya. Mulai dari suhu sangat dingin -33 C hingga yang agak hangat -4 C. Hasilnya kemampuan respirasi meningkat ketika suhu dinaikkan.
"Kalau mikroba di bumi saja bisa hidup di tempat sedingin ini, setidaknya, bisa saja mikroba seperti ini hidup di Mars"
- Corien Bakermans
Artinya, dari hasil tersebut Bakermans menemukan bahwa bakteri biasanya memilih tinggal di retakan atau celah-celah antar-es yang memungkinkan air dan nutrisi lainnya mudah diperoleh. Lagipula, wilayah tersebut lebih 'ramah' bagi bakteri karena merupakan area yang lebih hangat dibanding bagian lainnya.
Nah, penelitian yang didanai oleh National Science Foundation ini merupakan bantuan bagi penelitian lanjutan untuk mencari bentuk kehidupan di planet lain, termasuk Mars.
"Meskipun ada banyak faktor lain terlibat mengapa ada kehidupan di planet kita, ya bisa dibilang kalau mikroba di bumi saja bisa hidup di tempat sedingin ini, setidaknya, bisa saja mikroba seperti ini hidup di Mars," pungkas Bakermans.
Sumber : LINK
0 komentar:
Posting Komentar